Peluang dan Pangsa Pasar Nu Skin Masih Sangat Luas - Targetkan Penjualan Rp 1 Trilliun di 2015
Peluang dan Pangsa Pasar Nu Skin Masih Sangat Luas - Targetkan Penjualan Rp 1 Trilliun di 2015. Sejak berdiri di Indonesia pada tahun 2005, pertumbuhan bisnis Nu Skin sangat signifikan, terhitung mulai tahun 2007 pertumbuhan bisnisnya di atas 30% hingga sekarang. Di tahun 2014, Nu Skin berhasil menutup angka penjualan sebesar Rp 755 miliar dengan laju pertumbuhannya sebesar 45%.
Melihat speed dan tingkat pertumbuhan tersebut, Kany V Soemantoro, President Nu Skin Philipina dan Indonesia menargetkan penjualan Rp 1 triliun di tahun 2015.
“Selain distributor semakin banyak dengan banyak opportunity yang telah
mereka rasakan, di bulan September tahun ini, kami akan meluncurkan
produk fenomenal dengan teknologi ageLOC yang bernama ageLOC Y-Span. Y
disini berarti Youth atau muda. Jadi, meski sudah berusia 50
tahun, tapi energinya masih seperti usia 25 tahun,” ujar Kany pada SWA
di Jakarta (19/2).
Menurut Kany, tidak hanya di Indonesia di negara-negara lain yang
memiliki kantor Nu Skin pula pertumbuhannya sangat signifikan dan paling
cepat. Sedangkan untuk produk andalan Nu Skin yang populer adalah
galvanic dan wealth management, ke dua produk tersebut berkontribusi
sebesar 50% dari pendapatan Nu Skin di Indonesia. Apadun produk life
pack adalah produk pioner sejak Nu Skin dibuka pertama kali di
Indonesia. Hingga kini, permintaannya terus naik dan menyumbang sebesar
13% dari pendapatan Nu Skin di Indonesia.
Kany juga mengklaim keunggulan Nu Skin dibanding produk lainnya
adalah di teknologinya. Nu Skin memiliki riset dan paten dari tekonologi
Life Gen yang meneliti tentang gen selama 40 tahun di Amerika. Dari
riset tersebut melahirkan sebuah teknologi anti aging yang tidak hanya
menghilangkan kerutan pada kulit tapi juga menyerang gejala penuaan yang
berasal dari level gen.
“Anti aging bagi kami bukan hanya sebuah make up luar, tapi anti
aging bagi kami adalah perawatan secara inside dan outside. Karena
antara perawatan luar dan konsumsi nutrisi itu harus menjadi satu
kesatuan,” ungkap Presiden Nu Skin Pilipina dan Indonesia ini.
Peningkatan Nu Skin diakui Kany tidak hanya berasal dari distributor
yang terdaftar mencapai 100 ribu orang dan 30% yang aktif memasarkan
produk-produknya, tapi juga karena kualitas Nu Skin dengan teknologinya
yang meningkatkan pertumbuhan bisnis dan bisa mengepakan sayap bisnisnya
ke Indonesia Timur seperti Makasar dan yang pangsa pasar terbesar masih
di pulau Jawa khususnya Jakarta.
Bagi Kany, keunggulan NU Skin dibanding bisnis multi lavel marketing
atau direct selling lainnya adalah, Nu Skin tidak hanya memperhatikan
profit, tapi juga konsen pada bidang sosial dengan bekerjasama
dokter-dokter RSCM lewat Yayasan Jantung Anak Indonesia dengan
menyisikan 1% dari komisi distributor untuk membantu kegiatan yang sudah
berjalan sejak akhir tahun 2010. Dari 4000 distributor yang menyisikan
komisinya tersebut, hingga kini Nu Skin sudah mengumpulkan dana Rp 2,8
miliar dan telah membantu 113 anak yang mengalami gagal jantung.
Selain itu, Kany mengklaim keunggulan Nu Skin lainnya adalah tidak
adanya over claim tapi dengan menawarkan oppurtunity yang nyata. Dengan
strategi itu, Nu Skin memiliki distributor yang loyal dan produknya
dapat diterima banyak kalangan.
Sumber : swa.co.id
Sumber : swa.co.id
No comments:
Post a Comment